Anggaran Dinas PUTR OKUT Capai 400M Lebih, Berangkat Sekolah Anak Desa Banding Agung Masih Bergelut Dengan Lumpur

Caption : Siswa Sekolah SMPN 1 Madang Suku III Unit 6 Batumarta, Kecamatan Madang Suku III OKU Timur berangkat Sekolah lewati jalan berlumpur.

Lenterainfo.com, MARTAPURA – Cukup miris yang terjadi dengan Guru dan siswa dari Desa Banding Agung Kecamatan Madang Suku III setiap hari mesti berjuang melewati jalan berlumpur untuk mencapai Sekolah SMPN 1 Madang Suku III Unit 6 Batumarta, Kecamatan Madang Suku III OKU Timur.

Padahal anggaran di Dinas PUTR OKU Timur mencapai Rp 400 Miliar. Namun sangat miris melihat Siswa, Guru dan warga setempat harus melewati medan jalan berlumpur dan bergelombang serta terdapat gundukan lumpur tinggi yang harus dilewati guru dan siswa. Beberapa pelajar yang mengendarai sepeda motor terlihat ekstra hati-hati supaya tidak terperosok ke dalam lubang lumpur.

Bacaan Lainnya

Awak media yang datang ke lokasi desa Banding Agung menggambarkan jalan tersebut bagai sawah.

Siswa SMPN I Madang Suku III Fery Ardana mengatakan,mereka harus berjuang untuk berangkat kesekolah dari kerusakan jalan Kabupaten ini yang rusak parah.

Siswa yang mengendarai sepeda motor maupun jalan kaki harus menghabiskan waktu sekitar 1 jam untuk menempuh jarak 12 kilo meter sampai sekolah.

“Dari jalan ini dibuka belum ada pembanguan,semakin lama jalanya rusak dan berlumpur kami kesekolah lebih lama waktunya , kerusakan jalan sudah terjadi semenjak jalan ini buka tahun 1980 an,”jelasnya.

Dikatakannya,warga kerap memperbaiki jalan secara swadaya, tetapi cepat rusak karena tidak didukung dengan alat yang memadai
Sudah banyak pengguna jalan yang jatuh karena terperosok, paling parah patah tulang.

Sementara Alim warga setempat mengatakan,kondisi tersebut sudah diketahui oleh Pemkab OKU Timur. Bahkan Dinas PUTR OKU Timur sudah perna meninjau tempat itu pada tahun 2022 lalu. Namun sampai sekarang perbaikan jalan belum dilakukan.

“Ada perbaikan selama ini cuma tambal saja ,diratakan dengan alat berat,ya kalau musim hujan ancur lagi kasian anak anak sekolah kadang mereka pulang lagi kalau motor mereka jatuh kelumpur pakaian mereka kotor,” jelasnya.

Ia menambahakan,warga disini sudah bosan dengan janji janji pemerintah ataupun calek,setiap akan ada pilkada selalu dijanjikan akan ada pembangunan jalan,kenyatanya hanya janji saja.

“Kami hanya korban janji saja dari calon calon pejabat setelah jadi ya kami dilupakan,besar harapan kami agar daerah ini dibangun oleh Pemerintah saat ini,” pungkasnya.(*)

Pos terkait