Lenterainfo.com, OKU Timur – Baru seumur jangung bangunan gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten OKU Timur diduga dibangun asal jadi.
Berdasarkan pantauan dari awak media ini, kondisi gedung PLHUT Kantor Kemenag Kabupaten OKU Timur terlihat banyak yang retak pada bagian dinding gedung tak hanya itu, bahkan cat gedung yang nilainya milyaran itu sudah luntur saat disentuh.
Pembangunan gedung pada tahun 2021 dengan nilai anggaran yang bersumber dari Kementrian Agama dengan nilai Rp.2.271.560.000,- (Dua Milyar Dua Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Lima Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah), namun hasil dan kualitas bangunan gedung sangat tidak sesuai.
Rahmat (30) warga Desa Kotabaru pengendara yang sering melintas, saat diminta keterangan terkait bangunan gedung PLHUT Kemenag OKU Timur yang baru saja dibangun tetapi dinding gedung sudah banyak yang retak. Ia mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangkan kualitas bangunan gedung sangat buruk dan disinyalir dibangun dengan asal asalan. Padahal gedung tersebut akan digunakan untuk kantor pelayanan masyarakat yang hendak Haji dan Umrah.
“Sangat miris saja pak, melihat kondisi gedung yang baru dibangun untuk masyarakat seharusnya hasilnya bagus,” ucapnya.
Saat di konfirmasi oleh awak media terkait kualitas bangunan gedung PLHUT OKU Timur yang menggunakan anggaran dari Kementrian Agama, H. Karep, S.Pd.,MM Kasi Pendidikan Madrasah, Kemenag OKU Timur yang juga sebagai PPK pembangunan Gedung PLHUT, pada Kamis, (31/03/2022) di ruang kerjanya, ia beralasan jika dirinya hanya sebatas pengawas proyek gedung tersebut dan berdalih tidak mengetahui kualitasnya.
“Saya hanya sebatas pengerjaan sampai selesai karena didalam sini ada tim teknisnya dari PU, artinya kalau kita orang Kementrian tidak mengerti, karena kita keterbatasan SDM kami meminta tenaga ahli dari sana,” ujarnya.
Karep juga menambahkan kalau gedung tersebut sebelum penyerahan sudah meminta pendampingan Hukum kepada Kejaksaan Negeri OKU Timur.
“Sebelum penyerahan kepada kita, kita juga meminta kepada komponen yang terlibat untuk melihat kondisi pada waktu serah terima sesuai dengan perencanaan awal,” katanya. (Red)