Mudah-mudahan lanjut dia, penelitian ini bisa menghasilkan satu produk yang bisa membantu Pemerintah untuk melestarikan adat budaya Komering baik melalui Dinas Kebudayaan maupun lembaga adat sendiri.
“Itu konsentrasi pada Penilitian kami. Sehingga outputnya nanti berbentuk buku, artikel yang nantinya membantu menosialisasikan ke masyarakat,” ujarnya.
Dikatakannya, dari hasil pertemuan dengan para tokoh-tokoh adat masyarakat Komering hampir semua menarik untuk diliterasikan, baik dari sistem pemerintahan pada masa Marganya, sistem Adatnya yang sudah bisa mengatur masyarakat pada masa dulu sehingga tercipta ketertiban sosial.
“Kalau dulu bisa menciptakan situasi sosial yang baik sehingga masyarakat bisa melakukan ekonomi dengan baik, tertata mana daerah untuk mereka menggali potensi sumber daya alam, mana bukan sebetulnya untuk tanaman Obat-obatan itukan sudah ada bagian-bagiannya, dan itu saya rasa tidak ada di masa sekarang. Ini satu hal yang menarik,” ujarnya.
Dalam adat sastra tutur, Dr Meita memaparkan, terdapat pisaan, Warahan sastra ini memiliki nilai-nilai sangat luar biasa, disitu ada isi nasihat tapi tanpa menggurui. Menurutnya disini sebetulnya ada keterputusan juga, kalau sekarang anak-anak muda kalau dinasehati belum tentu menurut karena caranya berbeda. Beda dengan pisan dan Warahan ini menasihati dengan seni, memuat sindiran halus yang mengena.
“Saya rasa ini mesti kita gali baik lembaga adat, Dinas terkait supaya adat ini tetap dipertahankan. Hasil dari Penilitian ini kami targetkan tahun ini selesai dibukukan,” ujarnya.